Apa sih tujuan hidup manusia? Apa sih yang paling diinginkan manusia? Jawabannya macam-macam.
Ada yang ingin sekolah yang tinggi, bahkan ingin sekolah di berbagai perguruan tinggi terkenal, agar mendapat gelar yang hebat dan berderet.
Ada juga orang yang ingin menjadi seorang ahli pada satu bidang ilmu, sehingga nanti ia disebut pakar di bidang itu.
Ada orang yang ingin punya pekerjaan tetap, penghasilan tetap, cukup untuk kebutuhan sehari, hari.
Ada orang yang ingin punya tanah yang luas, sawah, kebun, bahkan kolam renang.
Ada orang yang ingin menjadi pekerja sosial, ingin membantu orang kesusahan, berada di daerah bencana.
Ada orang yang ingin punya uang yang banyak, ketika menginginkan sesuatu dia mampu membelinya.
Ada orang yang inginnya dapat keliling kemana-mana, melancong, menjelajah tempat lain.
Ada orang yang ingin menjadi penyayang binatang, sehingga segala jenis binatang yang hidup maupun yang mati dikoleksinya.
Ada orang ingin menjadi orang terkenal, sering muncul dalam berita-berita di koran dan TV.
Ada orang yang inginnya tinggal di rumah, selalu kumpul dengan keluarga.
Ada orang yang inginnya .......... berbagai keinginan manusia. Kalau ditulis satu persatu, jelas tidak muat dalam blog ini.
Apa sih sebenarnya yang di cari? Adakah kesamaan dari dari sesuatu yang dicari oleh manusia dengan aneka ragam keinginan.
Ternyata manusia menginginkan sesuatu adalah untuk mendapatkan kesenangan dan kebahagiaan dari sesuatu itu. Dia mearasa akan bahagia jika kelak keinginan sudah tercapai.
Benarkah? dia akan bahagia?
Ternyata belum tentu. Terkadang setelah keinginan tercapai seseorang masih menginginkan yang lain. Akan merasa bahagia jika keingina lain itu terpenuhi. Contohnya ada orang yang mengingkan rumah yang bagus, stelah keinginannya tercapai, apakah dia merasa cukup? Ternyata tidak. Ia masih menginginkan yang lebih luas, lebih luas, lebih banyak!
Lalu sampai mana? Kalau begini kapan bahagianya. Kalau indikator bahagia adalah tercapai dan terpenuhinya keinginan, kapakah dan dimanakah itu?
Keinginan selalu berubah dan bertambah.
Maka yang aman adalah MERASA CUKUP dengan apa yang ada. Bahagia itu ada di hati. Ada pada rasa. Kalau seseorang bisa merasa bahagia dengan apa yang dimiliki berarti dia sudah bahagia. Apa yang sedang dimiliki mampu dia nikmati, berarti dia bahagia. Apa yang ada pada dirinya dia syukuri berarti dia bahagia. Wallohu 'alam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar